#.Legislator: Biarkan Orang Asli Papua Menentukan Nasibnya

Legislator Papua, Ruben Magay – Jubi/Doc
orang asli Papua berharap negara bisa mengubah cara memandang kondisi
Papua. Katanya, Pemerintah Pusat harusnya membenahi berbagai luka orang
asli Papua, baik peristiwa politik, pelanggaran HAM dan lainnya. Namun itu
tak dilakukan.
Untuk itu kata dia, lebih baik Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah duduk
bersama orang asli Papua. Biarkan orang asli Papua
memilih, apakah akan tetap
beradadalam bingkai NKRI, atau menentukan nasib mereka sendiri.
“Menentukan nasib sendiri itu juga demokrasi. Negara jangan takut.
Negara jangan
hilangkan bukti sejarah masa lalu. Papua sudah berada di jalur tepat. Negara segara bertanggungjawab. Menantukan nasib sendiri hak setiap orang,” kata Ruben, Kamis
(3/12/2015).
Menurutnya, selama ini orang asli Papua terus menyuarakan dialog damai Jakarta –
Papua.
Namun Pemerintah Indonesia masih bungkam. Meski akhir 2014, Presiden Jokowi
berjanji akan melaksanakan dialog damai itu, tapi hingga kini tak ada kepastian.
“Pejabat Jakarta menganggap ketika berjanji masalah sudah selesai. Negara mengira
masalah Papua tak ditahui dunia internasional, dunia internasional kini terus
memantau perkembangan di Papua,” ucapnya.
Katanya, berapa lama lagi Pemerintah Indonesia akan membiarkan Papua dalam
kondisi seperti kini. Cepat atau lambat, semua akan berjalan mengikuti alur.
“Ibarat air yang dibedung, suatu saat akan mencari tempat lain untuk mengalir.
Bahkan jika air lama tertampung, bendungan yang menampungnya lama kelamaan
akan runtuh dan banjir akan merusak yang lainnya,” katanya.
Hal yang sama dikatakan anggota DPR Papua lainnya, Emus Gwijangge. Katanya,
Pemerintah Pusat perlu serius menyelesaikan berbagai masalah di Papua selama
ini, terutama penuntasan pelanggaran HAM masa lalu hingga kini.
hilangkan bukti sejarah masa lalu. Papua sudah berada di jalur tepat. Negara segara bertanggungjawab. Menantukan nasib sendiri hak setiap orang,” kata Ruben, Kamis
(3/12/2015).
Menurutnya, selama ini orang asli Papua terus menyuarakan dialog damai Jakarta –
Papua.
Namun Pemerintah Indonesia masih bungkam. Meski akhir 2014, Presiden Jokowi
berjanji akan melaksanakan dialog damai itu, tapi hingga kini tak ada kepastian.
“Pejabat Jakarta menganggap ketika berjanji masalah sudah selesai. Negara mengira
masalah Papua tak ditahui dunia internasional, dunia internasional kini terus
memantau perkembangan di Papua,” ucapnya.
Katanya, berapa lama lagi Pemerintah Indonesia akan membiarkan Papua dalam
kondisi seperti kini. Cepat atau lambat, semua akan berjalan mengikuti alur.
“Ibarat air yang dibedung, suatu saat akan mencari tempat lain untuk mengalir.
Bahkan jika air lama tertampung, bendungan yang menampungnya lama kelamaan
akan runtuh dan banjir akan merusak yang lainnya,” katanya.
Hal yang sama dikatakan anggota DPR Papua lainnya, Emus Gwijangge. Katanya,
Pemerintah Pusat perlu serius menyelesaikan berbagai masalah di Papua selama
ini, terutama penuntasan pelanggaran HAM masa lalu hingga kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar